Jumat, 28 Juni 2013

DUKUNG BUDIONO MENJADI ANGGOTA DPRD DELI SERDANG



Deli Serdang (KRI) 
          Dewan Pimpinan Wilayah Komunitas Anak Muda Pendukung (KAMPUNG) Rakyat Indonesia Provinsi Sumatera Utara secara resmi memberikan Dukungan kepada Budiono, SE untuk menjadi Anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang dari Daerah Pemilihan Kecamatan Percut Sei Tuan melalui Partai Hanura, hal itu disampaikan Ketua DPW Kampung Rakyat Sumut, Himawan, usai konsolidasi dengan para relawan di Percut Sei Tuan.

           Himawan mengutarakan bahwa dukungan ini diberikan karena kita melihat dan menilai sosok Budiono pantas menjadi Wakil Rakyat, apalagi dukungan ini juga sudah disampaikan dan direstui oleh DPP Kampung Rakyat Indonesia, lanjutnya Himawan mengatakan Budiono ini memang sudah layak menjadi Wakil Rakyat sehingga dapat terus memperdulikan rakyat yang ada di daerah Kabupaten Deli Serdang, beliau lahir dari keluarga yang sederhana, jadi tau dan mengerti kesusahan rakyat, khususnya daerah Percut sei tuan ini. Karena kerja dan bentuk kepeduliannya telah teruji terhadap rakyat sejak bertahun - tahun, sehingga saat ini rakyat merasa perlu untuk mendukung dan memintanya menjadi wakil rakyat.


           Sementara itu Presiden KAMPUNG Rakyat Indonesia, Taufik Abdillah didampingi Sekretaris Jenderal Ebiet Prayugo Radityo membenarkan dukungan yang diberikan DPW KRI Sumut kepada Budiono SE, maka untuk itu Taufik Meminta dan Menginstruksikan kepada para relawan Jaringan Kampung Rakyat Indonesia agar bisa berusaha dan bekerja secara maksimal meraih dukungan dan simpati rakyat pada Pemilu 2014 mendatang sehingga nantinya Budiono, SE dapat terpilih menjadi wakil rakyat yang memang benar - benar disukai rakyatnya.

           Masih banyak Pembangunan yang perlu dilakukan di Daerah Kabupaten Deli Serdang, mulai dari infrastruktur Jalan, Jembatan, Pendidikan, Perekonomian, Pengembangan UKM, Penataan serta yang lainnya, dan kita berharap Budiono, SE mampu memperbaikinya sehingga dapat menjadi tokoh harapan rakyat di Deli Serdang. Ungkap Taufik.



Minggu, 23 Juni 2013

Tepatkah Subsidi BLSM bagi Rakyat ?






Medan (KRI)
       Komunitas Anak Muda Pendukung (KAMPUNG) Rakyat Indonesia meminta agar kiranya Pemerintah bisa melihat dan menelusuri ke bawah, masih banyak rakyat miskin yang perlu diperhatikan pemerintah dan juga para pejabat, sikap saling peduli sesama sekarang mulai luntur, para Pejabat menikmati seluruh Fasilitas Mewah, sementara Rakyat Miskin terus dihantui kesengsaraan,

      Team KAMPUNG Rakyat Indonesia melakukan dialog pendekatan langsung dengan masyarakat miskin di Indonesia, masih menemukan Pahitnya Perjuangan untuk mempertahankan Hidup di jaman setelah meraih Kemerdekaan ini masih tetap sama dirasakan para masyarakat miskin pada jaman penjajahan, sebagai salah satu contoh ialah Sosok Pak Khoir, salah seorang Penarik Becak dayung di Kota Medan, karena ingin menutupi kekurangan biaya hidup yang semakin hari semakin besar, beliau harus lebih extra mencari tambahan untuk kebutuhan hidup sehari - hari menjadi Penambal BAN Keliling.

        Saat ditelusuri, pak khoir berkeliling dengan becaknya, bukan hanya untuk mencari penumpang, namun juga di barengi untuk melihat para pengendara sepeda motor yang BAN nya Bocor. Dampak dan pahitnya hidup tersebut juga membuat Beliau jarang sekàli berkumpul dengan keluarganya, Pergi Pagi Pulang Pagi, setiap hari terus dilakukannya untuk menutupi kehidupan keluarganya, mulai dari makan, sewa rumah, listrik, biaya sekolah dan yang lainnya.

        KAMPUNG Rakyat Indonesia mengharapkan kiranya, sosok - sosok seperti pak khoir ini menjadi bahagian dari kepedulian pemerintah, masih banyak rakyat miskin yang berada di seluruh pelosok negeri ini yang belum pernah tersentuh perhatian Pemerintah. Dengan demikian kita juga menaruh harapan kepada para Wakil Rakyat agar terus berusaha memperjuangkan hak - hak rakyat indonesia, yang semakin hari terasa semakin sulit dirasakan.

        Pemerintah telah menaikkan harga BBM Subsidi, dan meluncurkan Program BLSM karena pemerintah akan menghemat subsidi BBM sebesar Rp. 50 Triliun dan akan diberikan kepada penerima BLSM sekitar 11 Juta lebih Rumah Tangga, dengan asumsi akan dibagikan selama 4 Bulan sebesar Rp. 150.000 / Bulan.

         Untuk itu KAMPUNG Rakyat Indonesia meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama - sama memantau dan mengawasi penggunaan Anggaran tersebut. Jika Program BLSM ini tidak tepat sasaran, dan bisa jadi salah satunya seorang Penarik Becak tersebut tidak tersentuh Program BLSM tersebut, maka akan terus menimbulkan kesengsaraan Masyarakat, maka untuk itu KAMPUNG Rakyat Indonesia tetap MENOLAK Kenaikkan harga BBM. (KRI - 02)

Jumat, 14 Juni 2013

TOLAK KENAIKKAN BBM



Medan (KRI)

       Dewan Pimpinan Pusat Kampung Rakyat Indonesia secara Tegas menyatakan Menolak Kenaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan dilakukan Pemerintah dalam waktu dekat ini, hal itu disampaikan oleh Presiden Kampung Rakyat Indonesia, Taufik Abdillah di dampingi Sekretaris Jenderal Ebiet Prayugo Radityo dan beberapa komisioner DPP Kampung Rakyat Indonesia di Medan, usai Konsolidasi dengan DPW Kampung Rakyat Indonesia Sumatera Utara.

     Selanjutnya Taufik Menambahkan Kebijakan Pemerintah yang dipimpin Presiden SBY salah besar jika harus menaikkan BBM jelang Ramadhan dan Syawal, karena itu akan berdampak naiknya seluruh bahan pokok yang menambah kesengsaraan Masyarakat di Indonesia.

         Pemerintah harusnya bisa mencari solusi sehingga BBM tidak perlu dinaikkan, masih banyak cara melalui pembayaran pajak yang bisa dimaksimalkan, pemerintah saat ini hanya memikirkan dan mengkhawatirkan "Jebol" nya APBN bukan memikirkan Nasib Rakyat yang semakin Hari semakin terpuruk, ditambah lagi ddengan naikknya BBM akan membuat rakyat menjadi menderita, karena APBN itu tidak benar - benar dapat dirasakan oleh rakyat, hanya pemerintah dan pejabat yang merasakan, apalagi terlebih banyak di Korupsi, tegas taufik.

           Sementara itu Sekretaris Jenderal Kampung Rakyat Indonesia, Ebiet Prayugo Radityo mengutarakan bahwa Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dan memberikan Kompensasi melalui Program BLSM juga bernuansa Politik Pencitraan terhadap Partai Politik Pemerintah, Program tersebut cenderung lebih meningkatkan dampak sosial di tengah masyarakat kecil, karena bantuan subsidi tersebut tidak mencukupi bila harus dibagi kepada masyarakat, Pemerintah seharusnya berpikir jernih jika harus menaikkan harga BBM tersebut

           Ebiet menambahkan, Masyarakat yang akan menerima Program BLSM ataupun subsidi tersebut menimbulkan kekisruhan antar warga, karena angka kemiskinan jauh lebih besar dari pada bantuan subsidi yang didapat masyarakat melalui kenaikkan BBM ini, apalagi jika penyalurannya tidak tepat sasaran. seharusnya Presiden SBY lebih Mementingkan Rakyatnya, saat ini rakyat yang tinggal di pelosok - pelosok tanah air sudah sangat memprihatinkan, konon lagi jika BBM naik maka kondisi rakyat kecil semakin terasa sulit dan terpuruk hidupnya, terutama akan berimbas pada berbagai aspek termasuk pendidikan dan ekonomi dan lain sebagainya. ** (KRI-01)