Minggu, 23 Juni 2013

Tepatkah Subsidi BLSM bagi Rakyat ?






Medan (KRI)
       Komunitas Anak Muda Pendukung (KAMPUNG) Rakyat Indonesia meminta agar kiranya Pemerintah bisa melihat dan menelusuri ke bawah, masih banyak rakyat miskin yang perlu diperhatikan pemerintah dan juga para pejabat, sikap saling peduli sesama sekarang mulai luntur, para Pejabat menikmati seluruh Fasilitas Mewah, sementara Rakyat Miskin terus dihantui kesengsaraan,

      Team KAMPUNG Rakyat Indonesia melakukan dialog pendekatan langsung dengan masyarakat miskin di Indonesia, masih menemukan Pahitnya Perjuangan untuk mempertahankan Hidup di jaman setelah meraih Kemerdekaan ini masih tetap sama dirasakan para masyarakat miskin pada jaman penjajahan, sebagai salah satu contoh ialah Sosok Pak Khoir, salah seorang Penarik Becak dayung di Kota Medan, karena ingin menutupi kekurangan biaya hidup yang semakin hari semakin besar, beliau harus lebih extra mencari tambahan untuk kebutuhan hidup sehari - hari menjadi Penambal BAN Keliling.

        Saat ditelusuri, pak khoir berkeliling dengan becaknya, bukan hanya untuk mencari penumpang, namun juga di barengi untuk melihat para pengendara sepeda motor yang BAN nya Bocor. Dampak dan pahitnya hidup tersebut juga membuat Beliau jarang sekàli berkumpul dengan keluarganya, Pergi Pagi Pulang Pagi, setiap hari terus dilakukannya untuk menutupi kehidupan keluarganya, mulai dari makan, sewa rumah, listrik, biaya sekolah dan yang lainnya.

        KAMPUNG Rakyat Indonesia mengharapkan kiranya, sosok - sosok seperti pak khoir ini menjadi bahagian dari kepedulian pemerintah, masih banyak rakyat miskin yang berada di seluruh pelosok negeri ini yang belum pernah tersentuh perhatian Pemerintah. Dengan demikian kita juga menaruh harapan kepada para Wakil Rakyat agar terus berusaha memperjuangkan hak - hak rakyat indonesia, yang semakin hari terasa semakin sulit dirasakan.

        Pemerintah telah menaikkan harga BBM Subsidi, dan meluncurkan Program BLSM karena pemerintah akan menghemat subsidi BBM sebesar Rp. 50 Triliun dan akan diberikan kepada penerima BLSM sekitar 11 Juta lebih Rumah Tangga, dengan asumsi akan dibagikan selama 4 Bulan sebesar Rp. 150.000 / Bulan.

         Untuk itu KAMPUNG Rakyat Indonesia meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama - sama memantau dan mengawasi penggunaan Anggaran tersebut. Jika Program BLSM ini tidak tepat sasaran, dan bisa jadi salah satunya seorang Penarik Becak tersebut tidak tersentuh Program BLSM tersebut, maka akan terus menimbulkan kesengsaraan Masyarakat, maka untuk itu KAMPUNG Rakyat Indonesia tetap MENOLAK Kenaikkan harga BBM. (KRI - 02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar