Senin, 31 Oktober 2016

Rakyat Desak Jokowi dan Polri Proses Ahok



Medan (KRI)
          Seluruh Rakyat di Indonesia mendesak Presiden Joko Widodo dan Kapolri untuk segera memproses kasus Penistaan Agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama yang akrab disapa Ahok, karena telah merugikan seluruh umat islam dalam ucapan dan rekamannya yang sudah Menghina Kitab Suci Al Qur'an di indonesia bahkan diseluruh dunia, hal ini disampaikan Menteri Agama Kampung Rakyat Indonesia Muhammad Fauzi Manday, S.Pdi di Medan saat Umat Islam melakukan Aksi Damai seantero Indonesia Menuntut Ahok di proses secara hukum.

Fauzi Manday menambahkan walaupun Ahok sudah menyatakan Permohonan Maaf nya, namun Pemerintah dan Pihak Berwajib harus Tetap melakukan proses hukumnya, karena selain ahok berbeda Agama, dan menghina kitab suci umat islam, Ahok telah melanggar Undang-undang dan Keberagaman yang ada di Indonesia, jadi jangan ada upaya dari pihak-pihak tertentu untuk melindungi Ahok dari jeratan hukum apalagi ahok masih menjabat sebagai aparat pemerintahan.

Jika ini dibiarkan, maka akan menjadi contoh bagi orang lain untuk melakukan hal serupa, sehingga akan menyebabkan Konflik SARA yang lebih besar dan merugikan Negara dan Umat di Indonesia ini, jelas Fauzi.

Sementara itu di tempat terpisah, Pengamat Politik Islam Provinsi Aceh Suryandi Temala  M.Kom.I Mengatakan bahwa Ahok memang sebuah nama yang fenomenal, dicintai sebagian sekaligus dibenci dan dimaki sebagian lainnya. Dianggap bersih dan tegas di satu pihak, tetapi dianggap lunak dan kompromis bagi sebagian pihak lainnya. Bagi Umat Muslim, pegangan hidupnya adalah Alquran dan Sunnah yang disarikan oleh para Ulama-ulama nya. Dan pegangan tersebut amat sangat "menganjurkan" umat Islam agar memilih pemimpin dari kalangan Islam sendiri. Dan bahkan hal ini sebenarnya amat logis, karena mayoritas penduduk di Jakarta adalah muslim maka semestinya lah yang mewakili mereka untuk menjabat sebagai pelayan sekaligus pemimpin nya adalah seorang muslim.

Seiring berjalan nya waktu, elektabilitas Ahok tidak tergoyahkan isu-isu politis dan SARA. Disaat kondisi kian tak memberi harapan, saya meyakini doa-doa yang beriman dan ikhlas membuat munculnya calon-calon pemimpin muslim lainnya. Segala Puji Bagi Allah yang telah menganugerahkan umat kitab suci Alquran, dimana pada surat Ar-Ra'd ayat 11 telah dijelaskan bahwa perubahan yang ada dalam kehidupan manusia mesti dilakukan terlebih dahulu oleh manusia tersebut sebelum Tangan Tuhan merubahnya.

Suryandi yang juga Ketua DPW Kampung Rakyat Indonesia Provinsi Aceh meyakini hal ini terjadi bukan semata karena ketidaksengajaan, tetapi lebih melihat ini sebagai bagian dari tanda kekuasaan Allah kepada hamba-hambaNya yang telah letih berdoa dan mencari figur ideal. Benar, ada secercah perbedaan pendapat dalam pembahasan fiqh siyasah (Fikih Politik) disaat menyikapi pilkada DKI ini, antara kebolehan memilih pemimpin yang non muslim atau yang melarang nya. Tetapi perbedaan itu hanya dapat terjadi disaat figur pemimpin yang muslim bukanlah sosok yang dapat diandalkan dan dipilih. Sedangkan saat ini figur ideal, berkualitas, berpengalaman, dan memiliki track record sudah muncul.

Terlepas dari situasi Politik dan Pilkada DKI, sudah seharusnya Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Polri ikut menyelesaikan persoalan ini, karena sudah banyak Ormas atau pun perorangan yang melaporkan Ahok secara resmi, sehingga harus dilakukan proses hukum yang ada di Indonesia, karena apabila tidak di proses maka akan menambah keresahan umat muslim, dan bisa saja terjadi gelombang aksi massa yang lebih besar. Ujar Suryandi mengakhiri.


Minggu, 02 Oktober 2016

KRITISI KINERJA PEMKO MEDAN ATASI BEGAL DAN BANJIR



Medan (KRI)
           Komunitas Anak Muda Pendukung Rakyat Indonesia (Kampung Rakyat) menilai Kinerja Pemko Medan yang lambat dalam mengatasi persoalan masyarakat Medan, terutama dalam hal Banjir dan Begal yang selalu menghantui masyarakat medan hingga saat ini, hal itu disampaikan oleh Ketua DPW KRI Propinsi Sumatera Utara, Himawan, S.Pd usai meninjau langsung Titik-titik Banjir di beberapa wilayah Kota Medan.

            Beberapa ruas jalan tergenang banjir seperti di depan Polsek Labuhan, Seputaran USU, Jalan Denai dan Kantor Lurah Sempakata yang menjadi Langganan Banjir ketika hujan datang, dan ini akibat buruknya drainase di kota medan, belum lagi sampah yang menumpuk memenuhi drainase, sehingga tidak dapat menampung debit air akhirnya tumpah dan tergenang di jalan yang menyebabkan kerusakan saat dilewati kendaraan bermotor.! Tegas Himawan.

           Lanjutnya Himawan Menambahkan bahwa walaupun Dinas Bima Marga telah melakukan pengorekan parit dibeberapa tempat, namun hasilnya belum optimal ditambah lagi adanya penyempitan dan penutupan sistem drainase oleh orang atau pengusaha dan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan tidak pernah ditindaklanjuti, ujarnya.

        Sementara itu Presiden Kampung Rakyat Indonesia, Taufik Abdillah, M.Kom.I juga menyampaikan seharusnya Pemko Medan membuat Program yang Riil untuk Mengatasi Banjir ketika Musim Hujan Tiba, jangan seperti kebakaran jenggot saat masyarakat mengeluh Kebanjiran, Pemko harus bisa melakukan Pelayanan Terbaik bagi warganya, apalagi banyaknya Lobang dan jalan rusak yang selalu memakan korban, dan mengkhawatirkan keselamatan banyak orang, maka untuk itu harus jadi perhatian serius Walikota Medan.

            Tindak Kejahatan Begal juga sangat meresahkan masyarakat di Kota Medan, apalagi Musim Hujan dan Jalan Banjir membuat Kesempatan bagi para Begal untuk melakukan aksi, sampai saat ini peran Camat, Lurah hingga Kepala Lingkungan belum dirasakan dalam melakukan pengamanan bagi warganya, Pemko harus bisa Membentuk Pos-Pos Pengamanan Begal dan Banjir yang Rawan di Setiap Kecamatan, Tegas Presiden Kampung Rakyat Indonesia. (KRI - 14)

Minggu, 08 Mei 2016

KRI SIAP RAZIA ATRIBUT PKI


AKSI KEKEJAMAN PKI

KRI SIAP "RAZIA" ATRIBUT PKI

Medan (KRI)
       Sebagai Kaum Muda Mungkin kita tidak pernah merasakan bagaimana situasi dan kondisi saat PKI "berkuasa" di Indonesia yang puncaknya muncul pada tanggal 18 September 1948 silam, dimana Pemberontakan PKI tersebut bertujuan untuk Meruntuhkan Negara Republik Indonesia menjadi Negara komunis, dan terus berlanjut hingga Pemberontakan G30S/PKI tahun 1965, ini merupakan catatan sejarah Hitam bangsa Indonesia, dan Jangan sampai Terulang Lagi, ujar Ketua DPW Kampung Rakyat Indonesia Sumatera Utara, Himawan. S.Pd.

    Himawan menambahkan bahwa kita harus Baca Sejarah bahwa Kehadiran PKI sangat mengganggu ketentraman Negara Indonesia, untuk itu sebagai generasi Muda Komunitas Anak Muda Pendukung (Kampung) Rakyat Indonesia siap menjadi Garda terdepan melakukan "Sweeping" atau Razia Atribut - Atribut PKI yang sudah sangat meresahkan, jika kita cermati bahwa apa yang dilakukan sebagian orang saat ini sengaja memperbanyak dan memperluas atribut dan tanda gambar PKI merupakan gerakan untuk membangkitkan dan menghidupkan kembali gerakan Komunis di Indonesia, dan ini tidak bisa dibiarkan. ujarnya.

          Pada saat itu  tahun 1948 PKI menciptakan 2 (dua) Ladang Pembantaian / Killing Fields dan 7 (Tujuh) Sumur Neraka untuk membuang dan mengumpulkan semua jenazah korban yang mereka siksa dan bantai, dan membuat kuburan massal. Apa sejarah ini mau kita Ulang kembali? Maka untuk itu Himawan menghimbau kepada seluruh Rakyat Indonesia khususnya Generasi Muda serta Komisioner Kampung Rakyat Indonesia untuk memantau dan Mengawasi pergerakan-pergerakan generasi Baru PKI tersebut ungkap mawan mengakhiri. (KRI - 13)